Disusun oleh :
1. M. Dimas Virgiawan (06081181320035)
2. Lauditta Soraya (06081181320019)
3. Damai Leksanani (06081181320004)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
1.1
Tujuan Penyajian Data
Adapun tujuan penyajian data
yaitu sebagai berikut :
a. Memberi
gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi.
b. Data
lebih cepat ditangkap dan dimengerti.
c. Memudahkan
dalam membuat analisis data.
d. Membuat
proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat dan akurat.
1.2
Jenis – Jenis Penyajian Data
Berikut ini macam – macam
atau jenis – jenis dalam penyajian data :
a. Tabel
atau daftar yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori.
b. Gambar-gambar atau diagram yang menunjukkan
secara visual data berupa angka atau symbol-simbol yang biasanya dibuat
berdasarkan data dari tabel yang sudah dibuat.
1.3
Aturan – Aturan Pembuatan Tabel dalam Penyajian Data
a. Judul
tabel
a)
Tulisan
di tengah – tengah bagian teratas;
b)
Diberi
nomor agar lebih mudah untuk mencari data dalam table tsb;
c)
Ditulis
dengan huruf besar semua;
d)
Ditulis
secara singkat dan jelas;
e)
Dapat
ditulis dalam beberapa baris;
f)
Sebaiknya
tiap baris jangan dilakukan pemisahan kata
b. Judul
kolom dan judul baris singkat tidak boleh diputus.
c. Sel daftar adalah tempat nilai-nilai data
dituliskan
1.3.1
Macam – Macam Bentuk Tabel
a. Tabel
baris kolom
Tabel
baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi
dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom
yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa
kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa
kelompok.
b. Tabel
kontingensi
Tabel
kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini
mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua
faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya
terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k
dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Rekapitulasi Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa Siklus I
a. Tabel
distribusi frekuensi
Table distribusi frekuensi
didefinisikan sebagai sebuah table yang berisi nilai – nilai data, dengan nilai
– nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval – interval dan setiap interval
nilai masing-masing mempunyai frekuensi.
Table distribusi frekuensi mempunyai dua jenis bentuk tabel distribusi frekuensi, yaitu:
Table distribusi frekuensi mempunyai dua jenis bentuk tabel distribusi frekuensi, yaitu:
a) Distribusi Frekuensi Tunggal
Data tunggal seringkali dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun kadangkala dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi tunggal merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit.
Contohnya terdapat hasil skor minat pada pembelajaran sub pokok bahasan irisan pendidikan matematika, yaitu 35, 37, 39, 36, 40, 39, 37, 29, 29, 34, 31, 37, 33, 40, 25, 29, 40, 31, 40, 30, 29, 28, 32.
b) Distribusi Frekensi Bergolong
Tabel distribusi frekuensi bergolong biasa digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang.
Tingkat Kemampuan Penalaran Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme
c) Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas)
1.4 Penyajian Data dalam Bentuk Gambar atau Diagram
Adapun macam – macam bentuk
diagram dalam penyajian data, yaitu sebagai berikut :
1.4.1 Diagram
batang
Pada
diagram batang terdapat 2 sumbu, yaitu horizontal untuk menyatakan data yang
dikumpulkan, dan sumbu vertical untuk menyatakan jumlah dari masing-masing
data.
Cara
membaca diagram batang :
1. Lihatlah pada sumbu yang horizontal, untuk mengetahui data apa yang
ditampilkan
2. Untuk melihat jumlah data tersebut, tariklah garis sejajar dari diagram batang itu ke sumbu vertikal yang menyajikan jumlah data masing-masing.
1.4.2 Diagram
Lingkaran
Diagram lingkaran dapat
diartikan sebagai cara penyajian sekumpulan data ke dalam lingkaran, dengan
lingkarannya dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pengklasifikasian datanya.
Biasanya data yang digunakan berupa nama-nama kategori yang masing-masing
mempunyai nilai frekuensinya.
Langkah-langkah dalam
membuat diagram lingkaran :
a.
Ubah
nilai ke dalam bentuk persentase untuk masing-masing kategori
b.
Ubah
nilai dari persentase ke dalam satuan derajat untuk masing-masing kategori
c.
Buat
sebuah lingkaran
d.
Masukkan
kategori-kategori ke dalam lingkarang sesuai derajatnya dengan menggunakan
busur
e.
Berilah
corak atau warna yang berbeda untuk masing-masing kategori
f.
Dan
terakhir untuk setiap kategori hendaknya diberi identitas contohnya nilai
persentasenya.
1.4.3 Diagram
garis
Diagram garis adalah diagram
yang digambarkan berdasarkan data waktu, biasanya waktu yang digunakan tahun
atau bulan. Langkah membuat diagram garis adalah sebagai berikut :
a.
Buatlah
sumbu datar (biasanya menunjukkan waktu) dan sumbu tegak (menunjukkan
frekuensi). Bagilah skalanya pada masing-masing sumbu
b.
Sesuaikan
data pada masing-masing sumbu
c.
Jika
semua data sudah disesuaikan, maka akan terdapat sekumpulan titik-titik
d.
Hubungkan
titik-titik tersebut hingga diperoleh diagram garis
1.4.4 Diagram
lambang
Diagram lambang adalah suatu
diagram yang merupakan penyajian data yang berbentuk menggunakan
lambing-lambang. Langkah dalam membuatnya adalah sebagai berikut :
a.
Kita
buat tiga buah kolom, dengan ketentuan sbb:
Kolom pertama berisi nama
kategori
Kolom kedua berisi lambang
yang digunakan
Kolom ketiga berisi
frekuensinya
b.
Di
bawah diagram beri catatan satu lambang mewakili sejumlah obyek tertentu
c.
Tulis
nama kategori pertama dan gambarkan lambangnya pada kolom lambang serta
tuliskan banyak datanya pada kolom frekuensi
d.
Dibagian
tengah bawah diagram diberi keterangan tentang lambang diagram
1.5 Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram adalah grafik yang dibuat berdasarkan pada data yang sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi. Histogram ini bentuknya sama dengan grafik batang namun batang-batangnya dalam histogram saling berimpit. Apabila dari histogram, tengah-tengah tiap sisi atas dihubungkan satu sama lain dan hubungkan sisi atas pertama dengan setengah jarak dari panjang kelas yang diukurkan ke kiri batas bawah kelas interval pertama, serta hubungkan sisi atas terakhir dengan setengah jarak dari panjang kelas yang diukurkan ke kanan, batas atas kelas interval terakhir maka akan diperoleh poligon frekuensi.
Ogive adalah grafik yang dilukiskan berdasarkan data yang sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif. Ogive positif adalah grafik yang dilukiskan berdasarkan data yang sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” sedangkan ogive negatif adalah grafik yang dilukiskan berdasarkan data yang sudah disusun dalam tabel frekuensi kumulatif “atau lebih”.
Aplikasi pada Penelitian
Data yang akan disajikan sebaiknya sederhana dan jelas agar mudah dibaca dan dipahami pembaca. Penyajian data berguna agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan.
Suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi berbagai jenis matrik, grafik, jaringan, bagan, serta gambar. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang pengamat dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan dapat menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
Aplikasi pada Penelitian
Data yang akan disajikan sebaiknya sederhana dan jelas agar mudah dibaca dan dipahami pembaca. Penyajian data berguna agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan.
Suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi berbagai jenis matrik, grafik, jaringan, bagan, serta gambar. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan demikian seorang pengamat dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan dapat menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
DAFTAR PUSTAKA
Heryanto
Nar, Akib Hamid H.M. Materi Pokok
Statistika Dasar, Jakarta : Universitas Terbuka, 2007
Kartini Yuli. Pengembangan Model Pembelajaran Sub Pokok Bahasan Irisan menggunakan
Pendekatan Pendidikan Matematics Realistik di SLTP N 3 Palembang, Palembang
: Universitas Sriwijaya, 2012
Powerpoint : Penyajian Data ppt